English French German Dutch Japanese


Batu Bacan, kajian sisi uniknya

Jumat, 02 Januari 2015 | komentar

Batu Bacan akhir-akhir ini tengah menjadi primadona dari pada batu-batu lainnya, konon katanya Batu Bacan merupakan batu yang hidup karena dapat bermetamorfosis atau berubah warna dengan sendirinya selayaknya tumbuhan yang bertumbuh besar, Batu Bacan ini mampu merubah warnanya yang awalnya hitam bisa menjadi hijau yang sangat mengagumkan. Kenapa bisa begitu, karena Batu Bacan memiliki inklusi atau serat batu yang banyak dan padat serta secara perlahan akan berubah menjadi lebih bersih (bening) dan mengkristal dalam waktu yang bisa dibilang cukup lama yaitu dengan hitungan tahun.

Dan ternyata tidak hanya itu, Batu Bacan tak hanya bisa berubah warna tetapi juga dapat menyerap senyawa-senyawa yang dekat dengan batu tersebut, misalkan saja Batu Bacan anda dekatkan dengan sebutir emas, maka lama kelamaan jika kita perhatikan di dalam Batu Bacan tersebut akan terdapat bintik- bintik emas yang anda lekatkan tadi.

Majapahit GemStone

Karena kelebihan-kelebihan Batu Bacan inilah yang membuat para pencinta dan pengkolektor batu cincin berbondong-bondong berburu Batu Bacan, kemampuan yang unik ini berhasil menghipnotis para pengagumnya, banyak pengkolektor dari berbagai Negara seperti China, Arab, dan Eropa mengagumi batu yang satu ini.

Batu Bacan bisa dibilang cukup keras, yang memiliki kekerasan batu 7,5 skala Mohs, dan ini bisa dibilang setara dengan Batu Jamrud dan melebihi kekerasan Batu Giok. Dengan kelebihan dan keistimewaan serta keunggulan yang dimiliki itu banyak pengkolektor memburu batu ini, sejak tahun 1994 yang lalu, atau malah mungkin lebih dari itu.

Di Indonesia sendri, Batu Bacan mulai popular di awal tahun 2005, hingga kini jika menurut informasi harganya cukup mahal, bisa mencapai belasan hingga puluhan juta loh, hmmm harga yang fantastis untuk hanya sekedar batu seperti ini.
Anda bisa menemukan Batu Bacan di kepulauan Sulawesi terutama di Pulau Kasiruta, tetapi tidak mudah untuk mendapatkan batu ini, anda perlu menggali paling tidak sedalam 10 meter bahkan bisa lebih. Walaupun batu ini identik dengan warna hijau yang mempesona, ternyata tidak warna hijau saja loh masih ada warna lainnya seperti kuning muda, kuning tua, merah, putih bening, putih susu, coklat kemerahan, keunguan seperti bungur, coklat dan warna lainnya hingga 9 macam warna.

Jika anda ingin mencari Batu Bacan ini, anda bisa berkunjung ke Ternate, Tidore, Jailolo ataupun pulau Bacan, tetapi anda harus teliti dan cermat untuk memilh batu cincin ini atau anda bisa meminta saran orang yang menurut anda bisa dipercaya untuk menentukan keasliannya. Dan jangan sampai anda tertipu membeli atau memilih Batu Bacan mati karena jika sudah mati maka batu ini tidak akan bisa berubah seperti selayaknya Batu Bacan yang masih hidup.

Sekedar informasi untuk anda, Batu Bacan memiliki dua jenis, yaitu Batu Bacan Doko dan Batu Bacan Palamea. Batu Bacan Doko biasanya dan kebanyakan berwarna hijau tua sedangkan Batu Bacan Palamea memiliki warna hijau dan sedikit kebiruan.

Nama dari kedua batu tersebut diambil dari nama desa yang berada di Pulau Kasiruta, tentunya kedua desa tersebut memiliki stok banyak atau tambang Batu Bacan. Untuk Batu Bacan yang masih muda biasanya kekerasan batunya hanya sekitar 3 – 4 skala Mohs, sedangkan Batu Bacan yang sudah jadi atau sudah memiliki kualitas tinggi biasanya kekerasan batu akan meninggkat hingga angka 7 skala Mohs. Batu Bacan yang sudah memproses alami akan terlihat mengkilat dan keras ketika sudah diasah.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Majapahit GemStone
Copyright © 2014. Majapahit GemStone - All Rights Reserved
Template Re-Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger